Lampung – Kepala Dinas Damkar Kota Bandar Lampung, Antoni Irawan, menyebut ada tiga penyebab utama terjadinya kebakaran di Bandar Lampung yakni korsleting listrik, kompor ditinggal dan puntung rokok. Namun korsleting menjadi penyebab dominan terjadinya kebakaran.
“Sejak Januari hingga Oktober 2024, kami mencatat telah terjadi 185 kasus kebakaran dengan kerugian material mencapai Rp 6,6 miliar. Bila dibandingkan dengan tahun 2023 kasus kebakaran ini mengalami penurunan,” ucap Antoni, Kamis (24/10/2024).
Menurutnya, kami terus memberikan edukasi kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dengan listrik di rumah termasuk penggunaan api, serta mengimbau masyarakat untuk lebih sadar terhadap potensi kebakaran.
“Kasus kebakaran mengalami lonjakan di Agustus dan September, masing-masing 23 dan 33 insiden. Kebakaran di bulan September jadi perhatian serius karena paling banyak terjadi, untuk itu kami terus mensosialisasikan bahaya kebakaran,” kata Kepala Dinas Damkar.
Ia menambahkan, kami mengimbau dan mengingatkan masyarakat untuk selalu memeriksa instalasi listrik yang sudah terpasang baik di rumah, toko atau kantor, serta tidak meninggalkan kompor yang masih menyala.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadillah Astutik, mengatakan peran aktif dan partipasi dari masyarakat dalam mencegah terjadinya kebakaran sangat penting.
“Periksa secara berkala keamanan instalasi listrik yang sudah terpasang baik di rumah, toko atau kantor, serta hindari penggunaan listrik yang berlebihan,” ujar perwira dengan melati tiga dipundaknya.
Kombes Umi juga mengajak seluruh masyarakat untuk lebih peduli dengan lingkungan sekitar. Jika ada indikasi yang berpotensi menimbulkan kebakaran, segera laporkan kepada pihak berwenang agar penanganan cepat dilakukan. (*)